Sering dijumpai kekhawatiran guru dalam proses pembelajaran siswa bahwa untuk mencapai kompetensi standar dan kompetensi dasar serta indikator yang ditetapkan guru (KTSP) diperlukan ketersediaan alat dan media belajar siswa yang cukup bahkan yang ideal disamping ketrampilan guru dalam memilih startegi dan sumber belajar siswa yang sesuai indikator kompetensi.

Siapa yang paling bertanggungjawab untuk menyediakan alat dan media serta sumber belajar siswa dalam pembelajaran di kelas, di SMP, SMA maupun di SMK? Jawaban rasional adalah guru itu sendiri karena guru yang menetapkan indikator kompetensi kurikulum, merencanakan, melaksanakan pembelajaran serta menilai hasil belajar siswa bahkan menindaklanjuti hasil belajar siswa baik dengan remidial atau richment progam.
Alat, media dan sumber belajar siswa yang sesuai dan yang mendukung ketercapaian indikator KTSP memang sangat diperlukan dalam proses belajar siswa. Jika dihitung jumlah indikator KTSP pada setiap sekolah maka untuk satu mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu dalam 1 semester minimal ada 3 indikator X 6 kompetensi = 18 indikator. Jumlah mata pelajaran pokok dan mata pelajaran muatan lokal KTSP minimal ada 15, berarti jumlah indikator dalam 1 semester ada minimal 18 X 15 = 270. Jika dihitung untuk 3 tingkat kelas (I, II dan III) dalam 1 semester = 3 X 270 = 810 indikator, maka untuk 1 tahun ajaran jumlah indikator masing-masing sekolah ada 2 X 810 = 1.620 indikator KTSP. Kurikulum KTSP di SMP, SMA dan SMK masing-masing mempunyai 1.620 indikator KTSP yang memuanya memerlukan alat, media dan sumber belajar yang berbeda dalam proses belajar siswa.
Kompetensi sosial guru sangat diharapkan dapat memenuhi semua alat, media dan sumber belajar siswa yang dibutuhkan dalam proses belajar siswa. Guru melakukan networking dengan intern dan ekstern sekolah dengan mengharapkan komitmen dan prioritas program manajemen sekolah untuk menyediakan alat, media dan sumber belajar siswa dalam proses belajar siswa yang sedang dimanage guru di dalam kelas. Akses guru netwoking ke ekstern sekolah kiranya perlu dipertimbangkan lebih mendalam karena akan berakibat adanya tambahan pembiayaan dari unsur ekstern sekolah.
Solusinya adalah kreativitas dan inovasi guru dalam proses pembelajaran siswa selalu diharapkan agar tingkat ketercapaian kompetensi KTSP tetap terjaga dan dapat diwujudkan dalam batas waktu yang ideal. Kekawatiran guru akan berkurang secara perlahan apabila guru dapat menemukan dan mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam proses pembelajaran siswa.
Berikut beberapa pembiasaan guru kiranya dapat dijadikan bahan renungan untuk mengimprov kreativitas dan inovasi guru dalam mengelola pembelajaran di dalam kelas:
  1. Mengaplikasi pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan, siswa bisa diajak ke luar kelas dengan tujuan memaksimalkan lingkungan sekolah sebagai alat, media dan sumber belajar yang sesuai.
  2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan memanfaatkan potensi sekolah yang ada, terutama sekolah yang siswanya banyak berasal dari lapisan masyarakat margin proses pembelajarannya disetting yang kreatif inovavatif mampu beradaptasi berbagai macam situasi.
  3. Mendisain pembelajaran oleh “guru kreator” yang dapat menumbuhsuburkan kreativitas dan inovasi pembelajaran dengan analisis dan evaluasi untuk penyempurnaan disain beikutnya.
  4. Hindari ketegangan semua pelaku proses pembelajaran. Baik guru maupun siswa diharapkan mampu memnghindari ketegangan sebaliknya nikmati situasi dan kondisi pembelajaran menuju tercapainya kompetensi siswa sesuai KTSP.
  5. Biasakan selalu mengamati lingkungan sekolah sehingga dapat menemukan area yang dapat dijadikan alat, media dan sumber belajar siswa.
  6. Mengimprovisasi daya kreatif dan inovsi dengan sedikit humor sehat dan seperlunya saja untuk mempertahankan dan mengembangkan semangat inovasinya. 7. Keluar dari dunia sempit menuju dunia luas dengan banyak baca buku bidang seni dan teknologi dapat menambah daya peka berfikir efektif dan efisien. 
Sumber: http://whandi.net/2009/07/e-dukasi/mengharapkan-guru-yang-kreatif-dan-inovatif-dalam-pembelajaran.html

    0 Comments:

    Post a Comment



     
    Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
    Copyright © 2011. Belajar Kita Belajar - All Rights Reserved
    Template Created by Creating Website Published by Mas Template
    Proudly powered by Blogger